Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Kenapa Penting Bergabung dengan Komunitas Penulis

Gambar
Photo by Matheus Bertelli on Pexels Pernahkah kamu merasa sendirian ketika menulis? Ide-ide berhamburan di kepala, tangan gatal ingin menuangkannya di kertas, tapi tiba-tiba muncul suara kecil dalam hati: “Tulisanku jelek, siapa yang mau baca?” atau “Aku tidak cukup bagus untuk jadi penulis.” Perasaan ragu itu wajar, bahkan dialami oleh banyak calon penulis yang baru memulai perjalanan mereka.  Di saat-saat seperti itu, kita sering berharap ada seseorang yang bisa mendengar keluh kesah, memahami perjuangan, sekaligus memberi dorongan. Di sinilah peran komunitas penulis menjadi sangat berharga. Komunitas bukan hanya sekadar perkumpulan orang-orang yang suka menulis, melainkan ruang aman untuk berbagi, belajar, dan bertumbuh bersama.  Daripada menanggung semua keraguan sendirian, bukankah lebih menyenangkan jika kita bisa melewatinya bersama orang-orang yang punya mimpi yang sama? 1. Menulis Tidak Lagi Jadi Perjalanan yang Sepi Menulis memang kegiatan yang cenderung soliter...

10 Buku Tentang Menulis yang Wajib Dibaca Calon Penulis

Gambar
Photo by Karolina Grabowska by Pexels Banyak orang bermimpi jadi penulis, tapi sedikit yang benar-benar tahu harus mulai dari mana. Sering kali, kita terjebak di antara rasa ingin menulis dan kebingungan menghadapi halaman kosong. Rasanya ingin sekali menuangkan ide, tapi jari-jari enggan bergerak. Kalau kamu pernah merasakan hal itu, percayalah: kamu tidak sendirian. Hampir semua penulis, bahkan yang sekarang sudah terkenal sekalipun, pernah berada di titik itu. Perbedaan antara mereka yang berhasil dan yang berhenti di tengah jalan sering kali terletak pada satu hal sederhana—mereka punya panduan, inspirasi, atau mentor yang menyalakan semangat. Kabar baiknya, kamu tidak harus bertemu langsung dengan mentor hebat untuk belajar menulis. Banyak penulis besar telah menuliskan pengalaman, rahasia, dan teknik mereka dalam bentuk buku. Buku-buku ini ibarat peta jalan yang bisa kamu ikuti, sekaligus sahabat yang mengingatkan: menulis itu mungkin, asal kamu mau terus berproses. Nah, inila...

Mitos Tentang Menjadi Penulis yang Harus Kamu Ketahui

Gambar
Photo by Todoran Bogdan by Pexels Banyak calon penulis menyerah bahkan sebelum mulai menulis. Bukan karena mereka tak mampu, tapi karena percaya mitos yang salah tentang dunia kepenulisan. Mitos ini terdengar meyakinkan, apalagi kalau disampaikan orang yang kita anggap “lebih tahu.” Padahal kalau ditelusuri, sebagian besar hanyalah prasangka, cerita lama yang diwariskan, atau sekadar alasan untuk tidak mencoba. Kalau kamu selama ini sering merasa terhalang untuk menulis, mungkin salah satu dari mitos berikut sedang memengaruhimu. Mari kita bongkar satu per satu. Harus Nunggu Inspirasi Dulu Baru Bisa Nulis Bayangkan seseorang duduk di depan laptop, menatap layar kosong, lalu berkata, “Aku lagi nggak ada ide. Tunggu besok aja.” Besok datang, tapi ide belum juga hadir. Minggu berganti bulan, naskahnya tetap kosong. Banyak calon penulis berhenti di fase ini. Mereka pikir inspirasi itu seperti tamu agung yang datang membawa kado ide. Kalau tamu itu tak datang, mereka merasa tak bisa m...

5 Alasan Menulis Bisa Mengubah Hidupmu, Bukan Sekadar Hobi

Gambar
Photo by Judit Peter on Pexels Banyak orang bermimpi hidupnya berubah, ingin lebih bahagia, lebih sukses, atau lebih bermanfaat. Tapi sedikit yang sadar bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari langkah kecil yang terlihat sepele. Menulis, misalnya. Apa pentingnya sekadar merangkai kata di kertas atau layar kosong? Nyatanya, dari sebuah kalimat bisa lahir ide yang mengguncang dunia, perjalanan baru yang tak terduga, atau bahkan masa depan yang sama sekali berbeda. Jika selama ini kamu menganggap menulis hanyalah hobi untuk mengisi waktu luang, mungkin sudah saatnya mengubah cara pandang itu. Karena menulis bukan sekadar bermain kata. Ia adalah senjata untuk berpikir lebih jernih, kunci untuk membuka peluang, dan warisan yang bisa bertahan lama setelah kita tiada. Pertanyaannya: apakah kamu siap menggunakan kekuatan sederhana ini untuk mengubah hidupmu? 1. Menulis Membantumu Mengenal Diri Sendiri Sering kali kita berjalan dalam hidup dengan pikiran yang penuh sesak. Ada hal-ha...

10 Cara Mengalahkan Writer’s Block

Gambar
Photo by Pixabay on Pexels Bayangkan ini: kamu sudah menyiapkan kopi panas, laptop terbuka, playlist favorit mengalun pelan. Kamu yakin hari ini akan jadi hari produktif. Namun ternyata, lima belas menit kemudian, layar masih kosong. Jari-jarimu hanya sibuk menekan tombol backspace. Kepala penuh, tapi tak ada kata yang keluar. Jika ini terdengar familiar bagimu, tenang saja. Itu tandanya kamu sedang menghadapi writer’s block . Fenomena ini sudah jadi “hantu klasik” dalam dunia penulis. Bahkan penulis sekelas Ernest Hemingway pernah berkata: “The scariest moment is always just before you start.” (Momen paling menakutkan adalah saat sebelum kamu memulai.) Jadi, janganlah merasa gagal. Writer’s block bukan tanda bahwa kamu tidak berbakat. Justru, ini bagian alami dari perjalanan kreatifmu. Kabar baiknya, ada banyak cara untuk menaklukkannya. Dalam artikel Yazri kalli ini, yuk kita bahas 10 cara kreatif yang bisa kamu coba. 1. Tulis Bebas 10 Menit ( Free Writing ) Banyak penulis ber...

Kisah Penulis Terkenal yang Pernah Ditolak Berkali-kali, Namun Akhirnya Sukses

Gambar
Photo by lil artsy on Pexels Banyak calon penulis yang patah semangat setelah menerima surat penolakan dari penerbit. Rasanya pastinya cukup menyakitkan, seolah karya kita tidak berharga. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa penulis dunia yang sekarang karyanya melegenda juga pernah mengalami penolakan berkali-kali ? Artikel ini akan membahas kisah nyata dari penulis terkenal seperti J.K. Rowling, Stephen King, Agatha Christie, hingga Haruki Murakami , yang semua pernah ditolak, bahkan dianggap tidak punya masa depan sebagai penulis. Dari kisah mereka, kita bisa belajar bahwa kegigihan dan keyakinan terhadap karya jauh lebih penting daripada penilaian sesaat. J.K. Rowling dan Harry Potter yang Hampir Tidak Terbit Siapa yang tidak mengenal seri Harry Potter ? Namun, sebelum menjadi fenomena global, naskah pertama Harry Potter and the Philosopher’s Stone ditolak 12 penerbit besar di Inggris . Alasan penolakan beragam: terlalu panjang, tidak menjanjikan, bahkan dianggap buku anak-anak ...