Kisah Penulis Terkenal yang Pernah Ditolak Berkali-kali, Namun Akhirnya Sukses
![]() |
| Photo by lil artsy on Pexels |
Banyak calon penulis yang patah semangat setelah menerima surat penolakan dari penerbit. Rasanya pastinya cukup menyakitkan, seolah karya kita tidak berharga. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa penulis dunia yang sekarang karyanya melegenda juga pernah mengalami penolakan berkali-kali?
Artikel ini akan membahas kisah nyata dari penulis terkenal seperti J.K. Rowling, Stephen King, Agatha Christie, hingga Haruki Murakami, yang semua pernah ditolak, bahkan dianggap tidak punya masa depan sebagai penulis. Dari kisah mereka, kita bisa belajar bahwa kegigihan dan keyakinan terhadap karya jauh lebih penting daripada penilaian sesaat.
J.K. Rowling dan Harry Potter yang Hampir Tidak Terbit
Siapa yang tidak mengenal seri Harry Potter? Namun, sebelum menjadi fenomena global, naskah pertama Harry Potter and the Philosopher’s Stone ditolak 12 penerbit besar di Inggris.
Alasan penolakan beragam: terlalu panjang, tidak menjanjikan, bahkan dianggap buku anak-anak yang tidak akan laku. Hingga akhirnya, Bloomsbury Publishing memberikan kesempatan setelah editor junior tertarik. Lucunya, penerbit itu pun menyarankan Rowling untuk mencari pekerjaan lain karena “menulis tidak akan bisa menghidupi keluarganya.”
Hari ini, Harry Potter menjadi salah satu seri buku terlaris sepanjang masa, dengan lebih dari 500 juta kopi terjual dan diterjemahkan ke dalam 80+ bahasa. Kisah Rowling mengajarkan kita bahwa penolakan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang besar.
Stephen King dan Kisah Carrie yang Hampir Hilang di Tempat Sampah
Stephen King, penulis horor legendaris, juga pernah mengalami kegagalan pahit. Naskah novel pertamanya, Carrie, ditolak lebih dari 30 penerbit.
Saking frustasinya, King pernah membuang naskah itu ke tempat sampah. Untungnya, istrinya, Tabitha, mengambil kembali naskah tersebut dan menyemangatinya untuk terus mencoba. Akhirnya, Carrie diterbitkan dan menjadi bestseller, bahkan diadaptasi menjadi film yang sukses.
Kini, Stephen King sudah menulis lebih dari 60 novel dan dikenal sebagai “Master of Horror.” Kisahnya menunjukkan bahwa dukungan orang terdekat bisa sangat penting dalam perjalanan seorang penulis.
Agatha Christie: Lima Tahun Penuh Penolakan
Dikenal sebagai “Queen of Mystery,” Agatha Christie adalah penulis novel detektif terlaris sepanjang masa. Namun, perjalanan awalnya tidak mudah. Ia harus menunggu hampir lima tahun hingga karyanya diterima oleh penerbit.
Saat itu, banyak yang meremehkan gaya penulisannya. Tetapi dengan kegigihan, Christie terus menulis. Kini, bukunya telah terjual lebih dari 2 miliar kopi di seluruh dunia, hanya kalah dari Alkitab dan karya Shakespeare.
Pelajaran dari Agatha Christie adalah bahwa konsistensi menulis jauh lebih penting daripada penolakan sementara.
Haruki Murakami dan “Gaya yang Tidak Komersial”
Haruki Murakami, penulis asal Jepang yang terkenal dengan novel surreal seperti Norwegian Wood dan Kafka on the Shore, juga menghadapi penolakan. Naskah pertamanya disebut “tidak komersial” dan dianggap sulit dipasarkan.
Namun, Murakami tetap setia pada gaya menulisnya yang unik. Kini, ia menjadi salah satu penulis Jepang paling berpengaruh di dunia, dengan jutaan pembaca setia.
Pesannya jelas: tetaplah menulis dengan suara unikmu, meskipun tidak semua orang langsung mengerti atau menerima.
Penulis Indonesia yang Pernah Ditolak: Andrea Hirata
Tidak hanya penulis dunia, penulis Indonesia pun pernah mengalami penolakan. Andrea Hirata, dengan novel legendaris Laskar Pelangi, awalnya sulit mendapatkan penerbit yang percaya pada karyanya.
Namun, setelah akhirnya terbit, Laskar Pelangi menjadi fenomena sastra Indonesia, diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, dan diadaptasi menjadi film yang sukses besar.
Kisah ini membuktikan bahwa karya dengan pesan kuat pada akhirnya akan menemukan jalannya sendiri menuju pembaca.
Pelajaran yang Bisa Dipetik Calon Penulis
Dari kisah-kisah di atas, ada beberapa pelajaran penting untuk calon penulis:
- Penolakan adalah Bagian dari Proses
Setiap penulis, bahkan yang paling sukses sekalipun, pernah merasakan pahitnya ditolak. Itu adalah bagian alami dari perjalanan kreatif. - Jangan Takut Gagal
Kegagalan bukan akhir, melainkan umpan balik untuk memperbaiki diri. - Dukungan dan Keteguhan Hati Itu Penting
Kadang, dorongan dari orang terdekat bisa jadi penyelamat. Seperti Tabitha untuk Stephen King. - Karya Baik Akan Menemukan Pembacanya
Jika kamu konsisten menulis, selalu ada kemungkinan karya itu akan menemukan penerbit atau pembacanya.
Kalau kamu sedang berjuang menulis naskah pertama atau sering ditolak penerbit, jangan menyerah. Ingat, penolakan bukan berarti tulisanmu jelek, tetapi mungkin belum bertemu dengan pembaca atau penerbit yang tepat.
Teruslah menulis, kirimkan naskahmu, dan percayalah bahwa ceritamu berharga. Dunia bisa jadi sedang menunggu kata-katamu.
Kesimpulan
Kisah J.K. Rowling, Stephen King, Agatha Christie, Haruki Murakami, hingga Andrea Hirata menunjukkan bahwa penolakan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Tanpa kegigihan mereka, mungkin kita tidak akan pernah membaca karya-karya yang kini menjadi inspirasi jutaan orang.
Jadi, kalau kamu penulis pemula yang sedang berjuang, biarkan kisah ini menjadi bahan bakar semangatmu. Karena satu-satunya cara untuk gagal total hanyalah dengan berhenti menulis.

Komentar
Posting Komentar